Ceramah Master Chin Kung Serial Suara Dharma:
“Definisi dari ‘mencuri’”
Saya sudah sering membahas tentang mencuri, dalam Sutra Buddha, definisi dari mencuri adalah “mengambil tanpa izin pemiliknya”. Barang tersebut ada pemiliknya, pemilik tidak menyetujui dan anda mengambilnya, atau menjadikan barang itu sebagai milik sendiri, atau menggunakannya sementara, atau memindahkan tempatnya, semuanya tidak boleh. Mungkin anda mengira bahwa pohon dan bunga adalah tumbuh liar, seharusnya tidak ada pemiliknya, anda telah keliru. Banyak Bhiksu yang tinggal di atas gunung, mengambil bahan baku di tempat tersebut, menebang beberapa pohon, membangun sebuah gubuk kecil. Sang Buddha mengajarkan para Bhiksu, apakah pohon-pohon itu ada pemiliknya? Ada. Siapa pemiliknya? Dewa gunung adalah pemiliknya, dewa pohon adalah pemiliknya, kita tidak bisa melihat mereka dengan mata jasmani kita.
Sang Buddha berkata, jika ketinggian sebuah pohon sudah mencapai ketinggian manusia, jika anda ingin menebangnya, tiga hari sebelumnya harus sembahyang memberikan sesajian, membaca Sutra dan mantra untuk mereka, dan menjelaskan bahwa anda ingin menggunakan pohon ini untuk membuat sebuah gubuk kecil untuk melatih diri di sini, dan mempersilakan dewa pohon untuk pindah rumah. Jika tidak berbuat demikian, maka ini termasuk mencuri. Jadi sehelai rumput maupun setangkai bunga, jangan mengira bahwa mereka tidak ada pemiliknya, sangat sulit dikatakan, pemiliknya tidak bisa kita lihat dengan mata jasmani kita. Barang mana yang tidak ada pemiliknya? Jadi kita harus berhati-hati dan teliti terhadap orang, urusan, makhluk hidup maupun benda mati.
法音普薰集—「偷盜」的定義 (第一六八集) 檔名:29-511-0168
偷盜我也講得很多,佛經裡面對於偷盜的定義,說之為「不與取」。這個物有主,主人沒有答應,你就把它拿來,或者是據為己有,或者是暫時使用,或者是移動了位置,都不可以。也許諸位以為樹木花草是野生的,應該是無主,你錯了。出家人很多都住在山上,因此就地取材,砍幾棵樹,搭一個小茅篷。世尊教誡出家人,這些樹有沒有主?有主。誰是主?山神是主,樹神是主,我們肉眼看不見。佛說這棵樹的高度只要有一個人這麼高,你要砍它的話,三天之前要去祭祀,為它誦經念咒,說明要用這棵樹搭個小茅篷在這邊修行,請樹神搬家。如果不這樣做,這是屬於偷盜。所以一草一木不要認為它沒有主,很難講,它的主人我們肉眼看不見、身體接觸不到。哪一樣東西沒有主?所以對人、對事、對物,一定要小心謹慎。