Minggu, 18 November 2018

15.Bolehkah praktisi nonton TV?


Ceramah Master Chin Kung Serial Suara Dharma
“Apakah praktisi boleh menonton siaran televisi?”

Melatih pikiran benar, saya ambil sebuah perumpamaan yang sederhana : Masa sekarang hampir setiap rumah memiliki pesawat televisi, dari anak kecil hingga orang dewasa, mungkin waktu yang dihabiskan buat menonton siaran televisi adalah paling banyak.

Lantas apakah paktisi boleh nonton TV? Tentu saja boleh. Tempo dulu saya selalu mengajari para praktisi untuk menyalin empat kalimat yang tercantum di dalam “Sutra Intan” yang isinya sebagai berikut :
“Segala sesuatu yang muncul dan lenyap karena sebab dan kondisi,
bagaikan mimpi, khayalan, gelembung air dan bayangan,
bagaikan embun juga bagaikan kilat,
hendaknya merenungkannya sedemikian rupa”.

Kita menggunakan empat kalimat ini untuk menonton siaran televisi, maka ini dinamakan sebagai melatih diri. Seluruh tayangan televisi, anda melihatnya dengan jelas dan dimengerti, demikian pula dengan suara dari televisi, anda juga mendengarnya dengan jelas dan dimengerti, usai menyaksikannya, pelajaran apa yang dapat anda petik?

Yakni belajar untuk tetap teguh tak tergoyahkan, jangan sampai terpengaruh olehnya, ketika menyaksikan drama kocak, dia tertawa, anda juga ikut terbahak, ketika menyaksikan drama cengeng, dia menangis, anda pun ikut terisak, kalau sudah begini, celakalah.

Anda tidak sanggup menjadi majikan bagi diri sendiri, anda begitu mudah terpengaruh dan diputar olehnya. Lantas bagaimana sikap yang harus dimiliki oleh seorang praktisi? Saya takkan terpengaruh dan diputar olehnya, dengan demikian barulah anda berhasil.

“Surangama Sutra” menyebutkan : “Bila mampu memutar kondisi, maka serupa dengan Tathagata”. Ketika kondisi baik suka maupun duka, muncul di hadapanmu, anda dapat memutarnya.  

Anda dapat mendidiknya, anda juga dapat mengubah dirinya, membantunya kembali ke jalan yang benar. Apabila anda tidak memiliki kemampuan ini, tidak punya kekuatan samadhi atau keteguhan hati, tidak punya kebijaksanaan, diri sendiri saja tidak sanggup mengendalikan diri, bagaimana anda bisa mengubah orang lain?

Setelah memahami hal ini, menonton siaran televisi juga termasuk melatih diri, yakni melatih sila, samadhi dan prajna (kebijaksanaan). Barulah anda memahami bahwa dalam kehidupan keseharian kita, setiap tempat merupakan lahan pelatihan Bodhisattva, tidak ada tempat yang bukan merupakan jalan menuju pencerahan tertinggi; masalahnya terletak pada apakah anda paham atau tidak?




法音普薰集看電視也能修行?  (第二十四集)  檔名:29-511-0024
  修正念,我舉一個簡單的例子來說:現在一般家庭裡面都有電視,從小孩到大人,大概在家庭裡面看電視的時間最多。看電視能不能修行?能。我過去就教不少人,把《金剛經》的四句偈寫下來,貼在電視螢光幕旁邊,這四句是:「一切有為法,如夢幻泡影,如露亦如電,應作如是觀。」我們用這句偈子來看電視,那就是修行。電視畫面,你看得清清楚楚,電視的音響,你也聽得清清楚楚,你在這裡面學什麼?學如如不動。不要被他轉了,他演個歡樂的鏡頭,他笑,你也跟他笑,他哭你也跟他哭,你就完了。你自己做不了主,你被他轉了。修行人怎麼樣?我不被他轉,我轉他,你就成功了。《楞嚴經》上講:「若能轉境,則同如來。」境界現前,你不被他所轉,你就能轉他。轉他,你就能夠教導他,你就能夠改變他,幫助他改邪歸正。如果你自己沒有這個能力,沒有這個定力,沒有這個智慧,你自己都保不住自己,你怎麼能轉別人?你明瞭,看電視是修行,是修戒定慧。然後你就曉得,我們在日常生活當中點點滴滴,無處不是菩薩學處,無處不成就無上道;問題就是你會不會。