Rabu, 02 Juni 2021

75 Apakah kita murid Buddha atau mara

 

 

Ceramah Master Chin Kung Serial Suara Dharma:

Apakah kita murid Buddha atau murid mara?

 

Di dalam sutra Buddha sering disebutkan raja mara yang bernama Papman atau Papiyas. Dia memiliki pahala yang besar, juga mempunyai kemampuan gaib yang besar, serta kebijaksanaan yang lumayan. Mengapa dia bisa menjadi raja mara? Dia tidak melepaskan keegoisannya, tidak melepaskan ketenaran dan keuntungan pribadi, sehingga menjadi raja mara, menghalangi orang yang benar-benar melatih diri. Kita seharusnya memiliki mawas diri, hari ini saya belajar Buddha Dharma, belajar berceramah, apakah saya kedepannya akan menjadi murid Buddha atau murid mara?

 

Jika ceramah yang saya sampaikan lumayan, dan melihat orang lain lebih bagus daripada diriku, saya iri hati padanya, saya memikirkan segala cara untuk mencelakainya, menghalanginya, maka saya pun menjadi mara, bukanlah Buddha. Buddha pasti tidak memiliki iri hati, ketika Buddha melihat kebaikan orang lain, maka akan muncul perasaan bahagia, melihat orang lain lebih baik daripada diri sendiri, akan muncul perasaan hormat, mengerahkan segenap tenaga dan pikiran guna membantunya supaya berhasil, ini barulah merupakan Buddha dan Bodhisattva.

 

Jika kita masih memiliki perasaan iri hati, dan ingin menghalangi atau mengganggu orang lain, maka kita sendiri harus tahu bahwa kita telah jatuh menjadi mara, anda adalah anak cucu dari raja mara Papiyas. Untuk apa anda datang ke dunia ini? Anda datang untuk menghancurkan Buddha Dharma, di manakah buah akibat karma anda? Tentunya di neraka Avici. Dalam satu masa kehidupan hanya beberapa puluh tahun yang singkat ini, dengan mengandalkan pahala yang dimiliki, anda terus menghalangi perkembangan Buddha Dharma, setelah beberapa dekade kemudian, neraka Avici sedang menunggu-mu.

 

Buddha dan mara terletak pada sebersit niat pikiran-mu, sebersit niat tercerahkan, mara berubah jadi Buddha; sebaliknya sebersit niat sesat, Buddha pun berubah jadi mara. Jujur saja padamu, sesungguhnya “Tidak ada Buddha juga tidak ada mara”, cuma sebersit niat tercerahkan atau tersesat, kalimat ini sangat penting, semoga kita senantiasa tercerahkan.

 

  法音普薰集—我們是佛弟子還是魔弟子?  (第十七集)  檔名:29-511-0017

  佛經裡面常常講的魔王,這是經典上講波旬的一個別名,波旬這個人是魔王,他有大福報,他也有大神通,也有相當的智慧。他為什麼會變成魔?沒有放下自私自利,沒有放下名聞利養,所以就變成魔,處處障礙真正修行人。我們念到這個地方,自己要有警覺心,我今天學佛,在這裡學講經,將來我到底是佛弟子還是魔弟子?如果我講經說法,講得還不錯,看到別人比我好的,我就嫉妒他,我就想方法來陷害他,去障礙他,我就變成魔了,那就不是佛。佛決定沒有嫉妒心,佛菩薩看到別人好,生歡喜心,看到別人比自己更好,生恭敬心,全心全力成就他,這是佛菩薩;如果我們還有嫉妒,還想去障礙他、擾亂他,自己一定要知道已經墮落成魔了,那你就是魔王波旬的子孫。你到這個世間來幹什麼?你是來消滅佛法的,你的果報哪裡?決定在阿鼻地獄。在這一生當中短短幾十年,憑著你的福報,你盡量去障礙,這幾十年過了之後,阿鼻地獄等著你。佛跟魔就在你心裡頭的一個念頭,一念覺,魔就成佛了;一念迷,佛就變成魔了。給你說真話,「無佛亦無魔」,只是一念覺迷而已,這句話非常重要,希望我們要常常覺悟。