Sepanjang hidup
manusia, dari individu hingga negara, juga memerlukan aksara “Mengalah”,
manusia bila dapat saling mengalah, sepanjang hayatnya akan selamat, kalau
tidak sudi mengalah maka akan berseteru.
Mengalah
memperoleh berkah, berseteru mengundang petaka, walaupun anda memperoleh
kekayaan secara tidak halal, takkan bertahan lama. Dari sini dapat dirasakan
kekuatan dari etika moral, di mana tata susila berada, maka di situlah leluhur
berdiam, Dewa dan Malaikat akan memberkati dirimu; sebaliknya, tidak adanya
tata susila, segalanya mengandalkan akal muslihat-mu berputar di sana, beginilah
kondisi masyarakat masa kini.
Walaupun Dewa
dan Malaikat ingin memberkati dirimu, namun juga takkan sanggup, semuanya
terpulang kembali pada diri sendiri, diri sendiri mesti menimbun berkah,
menciptakan berkah, dengan demikian Buddha dan Bodhisattva, para Dewa barulah
dapat memberkati dirimu, barulah dapat membantu dirimu.
Perbedaan insan
suci dan orang awam, hanyalah terletak pada sebersit niat pikiran, insan suci
memikirkan kepentingan rakyat, orang licik memikirkan diri sendiri, begitu niat
pikiran yang timbul, mengutamakan keuntungan diri sendiri. Maka itu pendidikan
etika moral mesti dikedepankan, kita sendiri harus menjadi teladan bagi orang
lain, anda merebut saya mengalah.
Pendidikan barat
mengajarkan persaingan, hasilnya adalah kedua belah pihak babak belur,
andaikata mau mengalah maka takkan jadi begini. Dia sendiri sudah mengalami
kegagalan, sekarang masih ingin orang lain juga gagal, tidak sudi melihat orang
lain berhasil, lain halnya dengan budaya Tionghoa, kalau memang saya sudah
gagal, saya juga takkan sudi melihat orang lain menderita kegagalan, saya
berharap orang lain dapat berhasil. Hati begini jelas berbeda.
Orang Tionghoa
mengutamakan tata susila, yakni berbakti dan rasa hormat. Kedua hal ini bila
ditanam sejak janin berada dalam kandungan ibunda, maka akarnya akan lebih
kokoh dan kuat.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 27 Januari 2018
Judul : Mengalah Adalah Berkah
Bertempat di : Vihara Ji Le Si, Tainan, Taiwan
Kode Artikel : 32-258-0026
人一生,從個人到國家,都需要這個讓字,人跟人能互相讓,一生相安無事,不肯讓就爭。讓的一邊有福報,爭的那一邊有災難,縱然你發了不義之財,保不住。這個地方就要體會到道德的力量,有道,有祖宗、有眾神加持你;沒有道德,就缺少這個,完全靠你的頭腦在那裡轉,現在這個社會是這種情形。眾神不加持,他想加持加不上,必須我們自己修福、造福,佛菩薩、神仙才加得上,才幫得上忙。
聖人跟凡人就是一念之差,聖人起心動念為人民,小人起心動念為自己,念頭一起,自利擺在第一。得要靠教育、要靠榜樣,我們自己要做出榜樣給人看,你爭我讓。
外國要爭,要爭到底,必須要兩敗俱傷,讓就沒有了。他自己敗了,他希望別人失敗,不願意看到別人成功,今天的文化。中國古人文化,我失敗了,我喜歡看到你成功,這心量確實不一樣。中國人有德,這個德就是孝敬。孝敬,從母親懷孕的時候就教,根深蒂固。
文摘恭錄 — 台南極樂寺餐後開示——「讓」的人有福 (第二十六集) 2018/1/27 台灣台南極樂寺 檔名:32-258-0026