84
ribu pintu Dharma, seluruhnya memerlukan syarat harus bisa melenyapkan klesa
atau kekotoran batin, yakni keserakahan, kebencian, kedunguan, kesombongan dan kecurigaan.
Apakah
kita memiliki kemampuan untuk melenyapkan kekotoran batin ini hingga
sebersih-bersihnya, sehingga klesa ini tidak lagi efektif? Sudah berusaha,
sudah berdaya upaya selama berpuluh-puluh tahun, tapi juga tidak berhasil
menyingkirkan-nya, saat cobaan datang, masih saja tamak, amarah, dungu, pongah
dan ragu muncul tak karuan.
Cobalah
amati ke dalam diri sendiri dengan seksama, hati akan timbul rasa takut, apa
yang ditakuti? Dalam satu kehidupan ini tidak dapat terbebas dari enam alam
tumimbal lahir; dengan perkataan lain, sia-sia saja saya belajar Ajaran Buddha.
Siapapun
juga, yang memperoleh kesempatan terlahir sebagai manusia, bersua dengan Buddha
Dharma, dalam satu kehidupan ini berhasil terbebas dari enam alam tumimbal
lahir buat selamanya, maka ini sudah terhitung sebagai keberhasilan. Maka itu
bisa mencapai tingkatan kesucian pertama yakni Srotapanna, sudah terhitung
lumayan.
Untuk
meredam kekotoran batin saja, kita tidak sanggup, setiap butir niat pikiran
yang muncul selalu saja mengandung ketamakan, kebencian, kebodohan, keangkuhan
dan keraguan, masih ada khayalan, perbedaan dan kemelekatan, ini menjelaskan
apa? Kelahiran mendatang masih berputar di enam alam tumimbal lahir.
Berputar
di enam alam tumimbal lahir, di alam mana saja? Alam setan kelaparan, Alam
binatang dan Neraka. Untuk terlahir kembali di Alam manusia merupakan hal yang
sulit, untuk menjadi manusia harus sempurna akan Trisarana, Lima Sila dan
Sepuluh Kebajikan, apakah kita sudah mengamalkannya dengan sempurna?
Trisarana
(Berlindung pada Buddha, Dharma dan Sangha) hanyalah sebatas ucapan di mulut
saja, apakah serius telah kembali ke jalan yang benar? Manalah ada.
Lima
Sila, tidak membunuh, tidak mencuri, tidak melakukan perbuatan asusila, tidak
berdusta, tidak minum arak. Sepuluh Kebajikan, tidak membunuh, tidak mencuri,
tidak melakukan perbuatan asusila, tidak berdusta, tidak berbohong, tidak
menghasut, tidak berkata kasar, apakah kita telah mengamalkannya? Yang paling
sulit adalah alobha (tidak tamak), adosa (tidak marah) dan amoha (tidak dungu).
Setelah
memenuhi persyaratan tersebut, barulah dapat terlahir di Alam Dewa (Surga) di
Kamaloka, masih juga tetap berputar di enam alam tumimbal lahir. Barulah anda
menyadari begitu sulitnya!
Maka
itu Buddha Sakyamuni membabarkan begitu banyak sutra, begitu banyak pintu
Dharma, 84 ribu pintu Dharma, namun kita tidak sanggup mengamalkannya, kita
mengalami kegagalan, akhirnya pada kehidupan mendatang ke mana kita akan
menuju? Pasti jatuh ke tiga alam rendah.
Maka
itu patut disayangkan apabila kita telah bersua dengan Sutra Usia Tanpa Batas
namun masih enggan mempelajarinya, janganlah menyalahkan orang lain, salahkan
saja diri sendiri.
Saya
sendiri, berkesempatan bertemu dengan beragam sutra skala besar, saya sanggup
membacanya, saya juga sanggup menceramahkannya, namun sayangnya tidak sanggup
mengamalkannya, maka ditakutkan kelak jatuh ke tiga alam rendah. Makin dipikir
makin menakutkan, sampai akhirnya bertanya pada diri sendiri, bagaimana
selanjutnya? Melepaskannya, hanya dengan melepaskan dan mengikhlaskan.
Setelah
itu bagaimana? Menfokuskan pikiran melafal Amituofo, membulatkan tekad terlahir
ke Tanah Suci Sukhavati. Cuma satu sutra ini saja sudah cukup, tidak perlu ada
tambahan lagi. Satu sutra ini (Sutra Usia Tanpa Batas), satu lafalan Amituofo,
hanya berharap supaya sepatah Amituofo ini dapat dilafal siang malam berkesinambungan
tak terputus, baik berjalan, berdiri, duduk maupun berbaring, tak terpisahkan
dari lafalan Amituofo, ini disebut sebagai Praktisi Pelafal Amituofo, harapan
satu-satunya adalah bertekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati.
Asalkan
memenuhi tiga persyaratan, keyakinan benar, tekad menyeluruh, benar-benar yakin
pada apa yang tercantum di dalam sutra. Penduduk Alam Sukhavati tidak
menciptakan karma buruk, penduduk Alam Sukhavati setiap hari mendengar
pembabaran Dharma dari Buddha Amitabha, sutra apapun yang dibabarkan oleh
Buddha Amitabha adalah bertujuan untuk membantu dirimu mencapai kemajuan batin,
menyempurnakan KeBuddhaan.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 Maret 2018
Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)
Serial ke-8
Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation
Kode Artikel : 02-047-0008
八萬四千法門,門門都需要斷惑證真,惑是什麼?煩惱。不說別的,就說五個字,佛常講的,貪瞋痴慢疑。我們有沒有本事把這個煩惱斷乾淨,讓它不起作用?試了,試了幾十年,沒丟掉,境界現前,還是貪瞋痴慢疑。細心去反省,心生恐懼,恐懼什麼?這一生不能脫離六道輪迴;那換句話說,我學佛是白學了。
任何一個人,得人身,遇到佛法,能夠在這一生當中永遠脫離六道輪迴,這算成就。所以,證個小果須陀洹,也就不錯了。我們煩惱伏不住,起心動念,這裡頭還有貪瞋痴慢疑,還有妄想、分別、執著,這說明什麼?來生還在六道。六道裡頭哪一道?餓鬼、畜生、地獄。人道,難了,還能得人身嗎?人身要具足三皈、五戒、十善,我們有沒有做到?三皈只是口裡頭念念而已,有沒有回歸?沒有。五戒,殺盜淫妄酒。十善,再補充,不殺生、不偷盜、不邪淫、不妄語、不兩舌、不惡口,我們能做到嗎?最難的,不貪、不瞋、不痴。具足這個條件,在六道裡頭生天道,欲界天。你就曉得多難了!
所以佛說的經多,佛說的法門多,八萬四千法門,我們都不相應,都不及格,我們來生到哪裡去?肯定是到三惡道,這說實話,不說假話。所以說真實,第一真實,沒有比這個更真實的,就是這部經,就是這部註解。我們遇到了,遇到了不肯學,不能怪人,怪自己。我遇到了不少大經大論,讀了之後,感覺到,我能讀它,我能講,我做不到,將來的前途恐怕還是三惡道。愈想愈害怕,到最後問自己怎麼辦?放下吧,只有放下。
放下怎麼辦?一心念佛,求生淨土。就這一部經,夠了,不必再加一套。這一部經,這一句佛號,只求這句佛號二十四小時不中斷,行住坐臥都不離阿彌陀佛,這叫念佛人,懇切的願望,求生淨土。有這兩個條件,真信、切願,真正相信經上講的字字句句是實話。極樂世界的人不造業,極樂世界的人每一天聽阿彌陀佛講經說法,阿彌陀佛無論講什麼經,都能幫助你提升,都能幫助你證無上道。到哪裡去找這個環境!
文摘恭錄 — 淨土大經科註(第五回) (第八集) 2018/3/9 香港佛陀教育協會 檔名:02-047-0008