Dari “Lima Mata Pelajaran Aliran Sukhavati”, mata pelajaran kelima atau yang terakhir adalah “Sepuluh Tekad Bodhisattva Samantabhadra”. Tekad pertama adalah “Bernamaskara Menghormati Para Buddha”. Bodhisattva Samantabhadra merupakan Bodhisattva Calon Buddha, selangkah lagi menuju pencapaian KeBuddhaan.
Jadi tak peduli mereka dapat mendengar atau tidak, yang penting kita membangkitkan ketulusan melafal Amituofo, semoga mereka segera terbebas dari bertumimbal lahir jadi semut, selama kalpa demi kalpa pasti ada menimbun kebajikan, semoga segera terlahir ke Alam Manusia atau Alam Dewa, kesempatan untuk melatih diri lebih banyak.
Alam Manusia dan Alam Dewa lebih bagus dibandingkan
dengan Alam Binatang, bagusnya di mana? Kesempatan mendengar Dharma lebih
banyak, kesempatan untuk melatih diri itu lebih banyak, peluang keberhasilan
juga lebih besar. Maka itu jasa kebajikan dari memuji adalah tak terbayangkan.
Tekad ke-3 adalah “Memberi Persembahan”. Yang
paling penting adalah Dharma Dana, mengerahkan segenap kemampuan untuk
melakukannya. Dharma dapat membantu orang agar tercerahkan, Dharma dapat membantu
orang menjauhi penderitaan memperoleh kebahagiaan.
Dharma Dana membuahkan kecerdasan dan
kebijaksanaan. Bagaimana cara melakukan Dharma Dana? Dengan memperkenalkan
sutra Ajaran Buddha kepada orang lain. Sekarang ada DVD, dengan adanya media
ini, jadi lebih leluasa, ada yang berupa ceramah Dharma, ada pula yang berupa
kebaktian, diri sendiri dapat melakukan kebaktian dengan orang banyak, sangat
praktis, 30 atau 40 tahun silam, masih belum terpikir cara begini, hari ini
kemajuan teknologi telah mewujudkannya.
Ada tiga jenis dana yaitu Amisa Dana (dana materi),
Dharma Dana dan Abhaya Dana. Abhaya Dana adalah membantu agar hatinya tenang,
melindunginya, jangan sampai ada orang lain yang menghalanginya, membantunya
supaya kebajikannya terwujud, semua ini merupakan Abhaya Dana. Membantu para
praktisi sehingga mereka dapat belajar dan melatih diri dengan tenang, bila ada
kesulitan, kita mengerahkan segenap kemampuan untuk membantunya.
Dharma Dana lebih penting daripada dana materi. Dharma
Dana dapat membantu orang lain tercerahkan, Dharma Dana dapat membantu orang
mengakhiri samsara keluar dari Triloka.
Jadi semua ini terpulang kembali pada jalinan
jodoh, ketika kesempatan datang, maka lakukanlah sesuai dengan kemampuan yang
ada, tidak perlu menimbang-nimbang, berpikir-pikir adalah khayalan, sebaliknya
kalau tidak ada kesempatan maka tidak melakukannya, juga tidak perlu
memikirkannya atau sengaja mencari-cari.
Tekad ke-4 adalah “Bertobat Atas Karma Buruk”.
Bertobat itu adalah takkan mengulangi melakukan kesalahan lagi, jadi bukan
membaca Syair Pertobatan, juga bukan menceritakan kesalahan diri sendiri di
hadapan rupang Buddha, lalu meminta agar Buddha dan Bodhisattva memaafkan
kesalahannya, bukan begitu maksudnya, semua ini sudah salah, bertobat itu
menitikberatkan pada takkan mengulangi melakukan kesalahan lagi.
Tiap hari berbuat jahat lalu tiap hari bertobat,
mana ada gunanya. Hari ini melakukan kesalahan, setelah mengerti, maka takkan
mengulanginya lagi, inilah yang disebut bertobat. Karena itu kita jadi mengetahui
bahwa orang yang benar-benar bertobat itu jumlahnya sedikit, sedangkan yang
salah tafsir itu jumlahnya banyak.
Tekad ke-5 adalah “Ikut bersukacita atas kebajikan
yang dilakukan insan lain”. Melihat orang lain melakukan kebajikan, kita
mempunyai tenaga dan waktu, boleh ikut membantunya, kalau dia sudah
melakukannya, kita bantu supaya lebih bagus lagi, membantunya supaya lebih
berhasil, ini termasuk dalam ikut bersukacita.
Tekad ke-6 adalah “Memohon perputaran roda Dharma”.
Buddha Dharma harus ada orang yang menceramahkan, maka itu harus mewariskan dan
melestarikan dari generasi demi generasi, tanpa ada orang yang memberi ceramah,
maka Ajaran Buddha akan berubah menjadi kepercayaan takhayul, padahal
sesungguhnya Buddha Dharma menghancurkan kesesatan membuka pencerahan, jadi
bukan kepercayaan takhayul.
Mengundang siapa untuk memutar roda Dharma? Mencari
anggota Sangha yang dapat memberi ceramah Dharma, kalau memang berjodoh
menemukan-nya, maka ini adalah hal yang bagus, yang paling penting adalah mengundang
diri sendiri untuk menyebarluaskan Buddha Dharma memberi manfaat bagi semua
makhluk, kalau orang lain tidak mau melakukannya maka biarlah saya saja yang
melakukannya.
Menekuni karir begini sangatlah susah, banyak kendalanya.
Masa kini jauh berbeda dengan tempo dulu. Orang-orang terpelajar jaman dulu
sangat menghormati praktisi Ajaran Buddha, baik anggota Sangha maupun umat
awam, apabila ada yang kurang dipahami, tersedia banyak tempat untuk bertanya.
Bila pendengar ceramah banyak jumlahnya, maka
mengundang praktisi yang memahami Buddha Dharma untuk memberi ceramah. Lambat
laun pendengar semakin banyak, maka boleh membangun ruangan ceramah. Masa kini
boleh merekam ceramah ke dalam kepingan DVD, sekarang ada siaran televisi,
internet, namun jumlah penceramah malah kian berkurang.
Kami merekam ceramah kami ke dalam DVD untuk
disebarluaskan, guna menasehati para insani. Saat menasehati orang juga harus
mendampinginya belajar, kalau tidak menemaninya, mana mau dia belajar lagi,
harus membuatnya menaruh minat, ini bukan persoalan satu atau dua hari saja,
namun membutuhkan ketrampilan.
Bila ada kesempatan maka jangan melepaskannya, tak
peduli anggota Sangha maupun umat awam juga memiliki satu keberhasilan, dapat
memberi manfaat bagi orang banyak. Ini adalah “Memohon perputaran roda Dharma”,
terlebih dulu adalah mengundang diri sendiri.
Tekad ke-7 adalah “Mengundang Buddha berdiam di
dunia”, jangan sampai Ajaran Buddha hilang dari peredaran, ini adalah
mengundang Buddha berdiam di dunia.
Tekad ke-8 adalah “Selalu mengikuti pembelajaran
Buddha Dharma”.
Tekad ke-9 adalah “Menuruti kehendak para makluk”, dengan
menuruti kehendak barulah mereka mau mendengarkan perkataanmu, baik-baiklah
membimbingnya, membantunya, agar dia kembali ke jalan yang benar.
Tekad ke-10 adalah “Melimpahkan jasa secara
menyeluruh”, yakni akar kebajikan, berkah kebajikan dan seluruh jasa kebajikan
dilimpahkan kepada Triratna (Buddha, Dharma, Sangha), dilimpahkan kepada semua
makhluk. Inilah Sepuluh Tekad Bodhisattva Samantabhadra.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 27 Januari 2018
Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)
Serial ke-3
Bertempat di : Vihara Ji Le Si, Tainan, Taiwan
Kode Artikel : 02-047-0003
五科最後是普賢行願。普賢行願第一個,禮敬諸佛。我們沒做,所以我們不能入華嚴境界。普賢菩薩,等覺菩薩,再向上提升,圓滿成佛。所以,普賢十願就是成佛的標準。佛是什麼樣子,我這個說法容易懂,佛禮敬諸佛。諸佛在哪裡?一切眾生本來是佛,一切眾生,皆是我們過去父母、未來諸佛。所以戒經教育我們一切恭敬,不但對一切人恭敬,壞人、惡人都恭敬,善惡是他的,他只要是人,我就知道他有佛性,他現在作惡受報,將來遇到佛度他,他還會成佛。我們有沒有拿禮敬諸佛的心,去對一切人、一切眾生,小的蚊蟲螞蟻?普賢十願不容易做到,真難。誰做到了?普賢菩薩做到了。
稱讚如來,我們對佛菩薩、對善人稱讚,普賢菩薩對一切眾生稱讚。眾生作惡,一時糊塗,不是永遠不開竅,他要遇到佛,遇到菩薩,遇到佛門弟子,他就有得度的機會。念佛的人看到這些小螞蟻,看到一定會念阿彌陀佛。牠有沒有聽見?業障重的聽不見,善根深的牠聽見了。連一切小動物都稱讚,怎麼稱讚法?阿彌陀佛,稱讚。真的是自他兩利,自己念這句佛號,對方也聽到了,聽到聽不到我們不管它,我們誠心誠意念這句佛號給牠聽,希望牠離開螞蟻身,無量劫來總修的有一些善行,累積善行,回到人間,回到天上,修學的機會多。人、天比畜生好,好在哪裡?好在這裡,聞法的機會多,修行的機會多,成就的機會多。所以稱讚的功德不可思議。
十願第三個,廣修供養。最重要的法供養,全心全力去做。法能幫助人覺悟,法能幫助人離苦得樂。法供養得聰明智慧。法供養怎麼修?佛法的經典介紹給別人。現在有光碟,有這些儀器,很方便,有講經的,有共修的,自己一個人,可以跟大眾在一起共修,非常方便,過去三、四十年前想像不到的,今天都可以做得到。所以把佛法、把一切善法介紹給別人,勸導大家斷惡修善,都屬於法供養。財供養,無畏供養,無畏是讓他心安,心定,保護他,沒有人障礙他,成全他,這一類都屬於無畏,讓他認真平安,好好的修學,有困難,我們盡心盡力幫助他。法供養比財供養重要,法能幫助人開悟,法能幫助人了生死出三界,財不能。所以這些都要會看。遇到緣要珍惜,遇不到緣,不必去想,想是妄想,有緣就做,沒有緣就不做,這個都要知道的。
下面懺悔業障。懺悔著重在改過自新,不是念懺悔文,不是在佛菩薩形像面前承認自己過失,求佛菩薩原諒,不是這個,這些都錯了,懺悔是把自己的業障消除,著重在後不再造。天天幹壞事,天天懺悔,沒用。今天幹的壞事明白了,以後絕沒有第二次重犯的,這叫真懺悔。於是我們就知道,真懺悔的人少,不多,誤會的人很多。
下面隨喜功德。隨喜功德很重要。別人做好事,我們有體力,我們有財富,可以幫助他,他已經在做了,幫他做得更好,幫他做得更成功,這都屬於隨喜。
下面四句無比的殊勝,請轉法輪。佛法無人說,雖智莫能解,這是真的,佛法一定要有人說,所以要傳,沒有人說是迷信,佛法是破迷開悟,不是迷信。請誰來轉法輪?找會講經教學的法師,那是緣遇到了,好事,最重要的,請自己出來弘法利生,大家都不幹,我來幹。幹這樁事情很辛苦,障緣很多,自己想在這裡得一點利益,很少。這是現在的狀況。古時候不一樣,古時候的讀書人,對學佛的人,無論在家出家,都非常尊重,自己不會,請教的地方很多。聽眾多了,請這些懂得佛法的人開小講座,三個人不少,三百個人不多,小型的講座。慢慢法緣興旺了,聽眾多了,可以建講堂。現在可以錄像,現在有電視,有網路,說法的人少了,但是這些科學技術古時候沒有,現在有這個方便,我們把它錄像宣傳,勸人。勸人有時候要陪著他學,不陪他不學了,要把他帶上路,使他有興趣,這不是一朝兩朝的事情,要工夫。有緣決定不要放棄,無論在家出家有一個成就,能夠利益很多眾生。這請轉法輪,首先要請自己,比什麼都重要。請佛住世,不能讓佛教在這個世間斷絕了,這就請佛住世。自己一定要好學,常隨佛學。恆順眾生,不恆順,眾生不聽你的,恆順,他聽你的,你好好的引導他,幫助他,讓他回頭。上面所說的,善根、福德、因緣統統迴向,迴向三寶,迴向眾生。這是普賢十願。
文摘恭錄 — 淨土大經科註(第五回) (第三集) 2018/1/27 台灣台南極樂寺 檔名:02-047-0003
Hari ini kita menuruti kehendak para makhluk,
bersukacita atas jasa kebajikan yang dilakukan orang lain. Ketika melihat
“Sutra Usia Tanpa Batas”, Guru Li mengenali ini merupakan barang berharga,
anggota Sangha dan praktisi awam yang satu era dengan Guru Li, juga
mengenalinya sebagai barang berharga, kami pun ikut bersukacita atas jasa
kebajikan yang dilakukan orang lain.
Dharma Ratana (Mustika Dharma) yang sedemikian
bagusnya, hendaknya mengerahkan segenap hati dan tenaga untuk
menyebarluaskannya, semoga di dunia ini, setiap orang berkesempatan membacanya,
setiap orang berpeluang bersua dengan Buddha Dharma, dapat melatih diri dengan
kesungguhan hati.
Buddha Dharma jadi berkembang dan berjaya, bencana
pun mereda, memulihkan perdamaian di dunia ini, semoga dunia yang damai
sejahtera yang pernah terwujud di masa silam, juga dapat terlihat di masa
mendatang.
Maka itu ketika saya berada dalam kesusahan, saya
akan menggunakan kalimat sutra berikut ini : “Untuk mengeliminasi bencana saat
ini, satu-satunya hanya menyebarluaskan Sutra Usia Tanpa Batas, fokus melafal
Amituofo”, kita harus mengingat baik-baik kalimat ini, setiap saat mengukirnya
di dalam hati, mengerahkan segenap kemampuan, orang lain tidak sudi
melakukannya, katanya yang melakukan hal ini adalah orang goblok, namun kami
sudi menjadi si goblok, kami mau melakukannya.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 27 Januari 2018
Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)
Serial ke-3
Bertempat di : Vihara Ji Le Si, Tainan, Taiwan
Kode Artikel : 02-047-0003
今天我們隨順,隨喜功德,遇到《無量壽經》會集本,我們不識貨,我們的老師識貨,李老師,跟李老師同一個時代的,在家出家我們認識不少大德,他們識貨,我們就隨喜。好的法寶要全心全力的弘揚,希望這個世間,人人都有緣接觸到,人人都有緣遇到,都能夠認真修學。佛法興旺起來,災難就消除了,幫助這個地球恢復安定和諧,希望古時候的太平盛世,在往後我們也能看到。所以我在經文上遇到這些,特別我們在劫難時候,這裡末後幾句是,「化解當前劫難,唯有專弘此經,專念阿彌陀佛」,這幾句話我們要牢牢的記住,要時時刻刻放在心上,盡心盡力,別人不肯幹,說幹這個事情是傻瓜,我們願意當傻瓜,我們願意幹。
文摘恭錄 — 淨土大經科註(第五回) (第三集) 2018/1/27 台灣台南極樂寺 檔名:02-047-0003